INILAH.COM, Jombang - GP Ansor bersama sekitar 15 ormas yang ada di Kabupaten Jombang siap menghadang masuknya FPI (Front Pembela Islam) ke kabupaten setempat. Bahkan, jika FPI berulah, Ansor siap pasang badan dengan menurunkan Banser (Barisan Ansor Serbaguna).
Pernyataan yang dilontarkan Ansor itu menyusul rencana FPI Jombang menggelar pengajian maulid rutinan di Desa Tugu Kepatihan Gang I, Minggu (25/4/2011). "Kita berharap situasi kondusif. Namun jika FPI berulah kami siap melayani," kata Ketua GP Ansor Jombang, Solahaul Am Notobuono alias Gus Aam, Jumat (22/4/2011).
Gus Aam mengaku sudah mengumpulkan organisasi lintas agama. Selanjutnya, 15 ormas tersebut menandatangani pernyataan sikap yang intinya keberatan atas hadirnya FPI di Jombang. Ke-15 ormas itu diantaranya, PC NU, BKSG, INTI, Ansor, PGLII, PITI, Prasasti, GKI, Gereja Bethany, GKJW, PMII, Lakpesdam NU, ISNU, LINK.
Dalam surat pernyataan itu memuat 3 poin. Pertama, mendesak seluruh keamanan dan pemerintah kabupaten Jombang agar mempertimbangkan acara yang akan digelar oleh FPI tersebut. Kedua, jejak rekam FPI selama ini identik dengan aksi-aksi kekerasan. Nah, 15 organisasi yang tergabung dalam aliansi Bhineka Tunggal Ika justru khawatir FPI akan menyebabkan keresahan warga Jombang.
Dan yang terakhir, kata Gus Aam, Jombang merupakan barometer keharmonisan umat beragama di Indonesia. "Untuk itu kami siap mempertahankan keberadaan yang sudah kondusif ini," kata pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang.
Hal senada juga dilontarkan Pdt Christian Muskanan, dari PGLII (Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia). Menurutnya, Kabupaten Jombang selama ini cukup harmonis. Mulai antar etnis hingga antar agama. Pihaknya malah khawatir kehadiran FPI akan memperkeruh suasana.
"Apalagi jejak rekam FPI identik dengan kekerasan. Ini sangat berbahaya," kata pendeta Christian.
Surat pernyataan yang keberatan sejumlah ormas itu selanjutnya akan dikirim ke Muspida setempat. Mulai dari Kapolres, Bupati, Komandan Kodim, hingga Kejari, Ketua DPRD, serta Ketua Pengadilan Negeri (PN).
"Kami berharap surat ini dijadikan pertimbangan," tambah Aan Anshori, aktivis LiNK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan).
Sementara itu, Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) FPI Jombang, Habib Abu Bakar Assegaf tak begitu risau dengan ancaman sejumlah ormas itu. Ia bersikeras akan menggelar acara yang menghdirkan Ketua Bidang Hukum FPI pusat, Munarman. Ia juga mengatakan bahwa sudah melayangkan pemberitahuan ke Polres setempat.
Pria berdarah Arab ini melanjutkan, meski mendatangkan sekitar 2 ribu massa dari berbagai daerah, namun pihaknya berani menggaransi tidak akan ada aksi kekerasan.
"Ini pengajian rutin, bukan deklarasi. Kami menjamin tidak akan ada kekerasan," kata Abu Bakar.
Sumber: inilah.com