Bogorplus.com - Front Pembela Islam (FPI), wilayah Kecamatan Megamendung memprotes keberadaan tempat pelatihan anjing pelacak di Kampung Lemahneundeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Protes tersebut dilakukan Ketua FPI Kecamatan Megamendung, Habib Hamid, beserta lima anggotanya dengan cara mendatangi Polsek Megamendung.
Kedatangan rombongan FPI diterima oleh jajaran aparat Polsek Megamendung yang diwakili oleh Kanit Reskrim IPDA Huseno, Spd.
Dalam kesempatan itu, FPI meminta tempat pelatihan dan kandang anjing tersebut harus dipindahkan ke wilayah lain. "Masyarakat di lingkungan kita ini, mayoritas adalah umat Muslim, jadi, adanya kandang anjing itu akan mengganggu ketertiban dan kesucian kita dalam melaksanakan ibadah," kata H. Haris salah seorang tokoh ulama Kampung Sukagalih.
Sementara, Menurut pemilik kandang anjing, yang diwakili Obet, pihaknya sudah mengurus ijin dari lingkungan, dan apabila harus dipindahkan dalam waktu dekat pihaknya keberatan.
"Yah, agar kondusif, kami harus bagaimana, agar kandang tersebut dipindahkan dalam waktu cepat, dan ini sangat tidak mungkin,'' tandas Obet, ketika dalam pertemuan, Senin (16/1/12).
link
Protes tersebut dilakukan Ketua FPI Kecamatan Megamendung, Habib Hamid, beserta lima anggotanya dengan cara mendatangi Polsek Megamendung.
Kedatangan rombongan FPI diterima oleh jajaran aparat Polsek Megamendung yang diwakili oleh Kanit Reskrim IPDA Huseno, Spd.
Dalam kesempatan itu, FPI meminta tempat pelatihan dan kandang anjing tersebut harus dipindahkan ke wilayah lain. "Masyarakat di lingkungan kita ini, mayoritas adalah umat Muslim, jadi, adanya kandang anjing itu akan mengganggu ketertiban dan kesucian kita dalam melaksanakan ibadah," kata H. Haris salah seorang tokoh ulama Kampung Sukagalih.
Sementara, Menurut pemilik kandang anjing, yang diwakili Obet, pihaknya sudah mengurus ijin dari lingkungan, dan apabila harus dipindahkan dalam waktu dekat pihaknya keberatan.
"Yah, agar kondusif, kami harus bagaimana, agar kandang tersebut dipindahkan dalam waktu cepat, dan ini sangat tidak mungkin,'' tandas Obet, ketika dalam pertemuan, Senin (16/1/12).
link
0 komentar:
Posting Komentar