Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka atau kerap disapa Oneng, mempertanyakan rencana pemerintah kembali menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi rencana menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Ini artinya apa? BLT apa sebagai bantuan langsung tewas?" ujar Rieke di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Seperti diketahui, pemerintahan SBY pada periode lalu pernah menggelontorkan BLT.
Sistem pembagian bantuan langsung tunai di sejumlah wilayah terkesan amburadul membuat banyak rakyat miskin meninggal dalam antrean.
Menurut Rieke, pemberian BLT tidak lantas bisa mengentaskan kemiskinan. "Tidak ada buktinya (entaskan kemiskinan). Kemiskinan justru terus naik," ujar Rieke.
Anggota Komisi IX DPR RI ini juga menanyakan asal usul dana yang dipakai untuk BLT.
"BLT uangnya darimana, APBN atau utang luar negeri?" ujarnya. Jika BLT menggunakan utang luar negeri maka Rieke menolak dengan tegas.
"Kalau utang luar negeri siapa yang bayar? Kan rakyat juga," ujarnya.
Oleh karena itu, Rieke melihat ada pembodohan sistematis dalam rencana pembagian BLT.
sumber
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka atau kerap disapa Oneng, mempertanyakan rencana pemerintah kembali menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi rencana menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Ini artinya apa? BLT apa sebagai bantuan langsung tewas?" ujar Rieke di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Seperti diketahui, pemerintahan SBY pada periode lalu pernah menggelontorkan BLT.
Sistem pembagian bantuan langsung tunai di sejumlah wilayah terkesan amburadul membuat banyak rakyat miskin meninggal dalam antrean.
Menurut Rieke, pemberian BLT tidak lantas bisa mengentaskan kemiskinan. "Tidak ada buktinya (entaskan kemiskinan). Kemiskinan justru terus naik," ujar Rieke.
Anggota Komisi IX DPR RI ini juga menanyakan asal usul dana yang dipakai untuk BLT.
"BLT uangnya darimana, APBN atau utang luar negeri?" ujarnya. Jika BLT menggunakan utang luar negeri maka Rieke menolak dengan tegas.
"Kalau utang luar negeri siapa yang bayar? Kan rakyat juga," ujarnya.
Oleh karena itu, Rieke melihat ada pembodohan sistematis dalam rencana pembagian BLT.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar