Senin, 04 Februari 2013

Bagaimana Nasib Kerajaan Grup Bakrie di Tangan Putra Mahkota?



Foto : Anindya Bakrie dan Wapres Boediono

BAKRIE GRUP: Generasi ketiga ada 11 orang

Kelompok usaha Bakrie terus menggurita, dengan segala tantangan dan kisruh yang menyelimutinya. Apalagi, generasi ketiga keluarga itu bersiap menjadi nakhoda baru.

Pertanyaannya, apakah generasi ketiga keluarga Bakrie mampu tetap mem-BUMI-kan usahanya, atau malah sebaliknya?

Aburizal Bakrie, Sabtu (24/11) malam begitu ceria. Senyum khasnya terus terkembang. Sesekali, dia menyalami dan berterima kasih pada tamu yang datang pada perayaan hari ulang tahun ke-70 Bakrie & Brothers. Sederet nama tenar datang ke acara itu, antara lain B.J Habibie, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Soetarjo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Komisaris Lippo Group Theo Sambuaga. Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga tampak hadir.

Laki-laki kelahiran Jakarta, 15 November 1946 silam itu boleh berbangga, karena usaha keluarganya bisa bertahan lama. Dia pun optimistis usia kelompok usahanya bisa menembus 100 tahun dengan memberikan kontribusi lebih banyak bagi bangsa ini.

"Harapannya, makin lama makin besar. Insya Allah bisa sampai 100.000 hingga 1 juta orang bekerja di Bakrie. Regenerasi kepemimpinan sudah jalan terus, karena semuanya kan profesional," kata Ical kepada Bisnis, Sabtu (24/11/2012).

Aburizal yang akrab disapa Ical itu menuturkan perusahaan Grup Bakrie telah mengalami pasang surut. Namun, berkat kerja keras dan ketekunan semua kesulitan dan tantangan bisa dihadapi.

Ical telah memang memutuskan untuk melepas semua jabatan dan tanggung jawab di perusahaan-perusahaannya sejak 2004, dan menyerahkan kepada sang adik, Nirwan dan Indra Bakrie. Ical sendiri mengaku memilih mengabdikan diri kepada bangsa dan negara saat ini.

Bakrie sebenarnya sudah memiliki generasi ketiga. Bahkan, Nirwan Bakrie mengklaim generasi ketiga keluarga itu semakin banyak. Ada 11 orang generasi ketiga keluarga Bakrie.

"Kami berpesan agar para putra mahkota itu tetap menjaga kebersamaan dan tidak ada saling iri.Itu ditanamkan kepada mereka, bahwa kunci dari kelangsungan bisnis bisa sampai 100 tahun," katanya.

Regenerasi perusahaan Bakrie ada di tangan Anindya Bakrie (foto) sebagai laki-laki tertua dan Sahla Bakrie sebagai perempuan tertua di generasi ketiga keluarga itu. Mereka harus dapat menjaga agar tidak ada kecemburuan dan perpecahan.

Saat ini, Nirwan sebagai generasi kedua mengaku belum memberikan kepercayaan secara penuh kepada generasi ketiga. Proses untuk memberikan kepercayaan itu masih berlangsung.

Baginya, generasi ketiga harus memulai karir dari bawah. Tidak bisa instan tiba-tiba diminta memimpin sebuah perusahaan keluarga. Mereka tetap harus bersaing dengan orang-orang profesional lainnya.

Peran generasi kedua kepada generasi ketiga adalah memberikan himbauan agar mereka bisa bekerja secara profesional. Sebab, di keluarga Bakrie tidak ada sebuah keharusan untuk menjadi pemimpin perusahaan jika tidak profesional.

"Evaluasi bukan dari generasi kedua, evaluasi dari profesional. Karena mereka mempunyai peluang yang sama antara keluarga dan profesional," katanya.

Cara pendidikan karakter bisnis di keluarga Bakrie dengan memberlakukan Bakrie Manajemen Sistem. Nirwan membuat Bakrie Eksekutif Program. Semua anak-anak generasi ketiga diwajibkan untuk ikut di dalamnya.

Tidak ada perbedaan anak siapapun dari empat bersaudara generasi kedua itu. Bahkan dari pihak luarpun boleh mengikutinya selama masih sesuai dengan standar perusahaan Grup Bakrie.

"Itu harapan dari bapak-bapak, dari kami semua. Tapi tidak secara otomatis begitu, tidak instan. Karena sekarang profesional itu banyak," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar